BAB III
AKUNTANSI
BIAYA TENAGA KERJA
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat menyusun laporan harga pokok
produksi perusahaan manufaktur
|
|
|
|
KOMPETENSI
DASAR
1.
Mahasiswa dapat mendefinisikan pengertian biaya tenaga kerja
2.
Mahasiswa dapat memahami masalah yang berkaitan dengan biaya tenaga
kerja, yang meliputi : pengawasan atas biaya tenaga kerja, penentuan besarnya
biaya tenaga kerja, beban atas gaji dan upah karyawan
3.
Mahasiswa dapat memahami akuntansi biaya tenaga kerja
INDIKATOR
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian biaya bahan tenaga kerja.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan biaya
tenaga kerja, yang meliputi : pengawasan atas biaya tenaga kerja, penentuan
besarnya biaya tenaga kerja, beban atas gaji dan upah karyawan.
3. Mahasiswa dapat membuat jurnal, catatan dan laporan penggunaan tenaga
kerja dalam suatu perusahaan manufaktur.
PENDAHULUAN
Biaya produksi yang terdapat
di perusahaan manufaktur terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik. Ketiga komponen biaya produksi tersebut dimasukkan ke
dalam proses produksi sehingga menghasilkan suatu produk.
Biaya tenaga kerja merupakan
salah satu biaya konversi, selain biaya overhead pabrik yang merupakan salah
satu biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi.
PENGERTIAN TENAGA KERJA
a.
Merupakan usaha fisik atau mental yang
dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk.
b.
Menggambarkan kontribusi karyawan kepada perusahaan, di dalam kegiatan
perusahaan.
PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA
a.
Harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja (karyawan) tersebut.
b. Imbalan yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan atas kontribusinya di dalam kegiatan
perusahaan.
PENGGOLONGAN
BIAYA TENAGA KERJA
Dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan
tenaga kerja dapat dilakukan sebagai berikut :
A.
PENGGOLONGAN MENURUT FUNGSI POKOK DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
1.
Biaya Tenaga Kerja Produksi
a.
Gaji Karyawan Pabrik
b.
Biaya Kesejahteraan
c.
Upah Lembur, Insentif
2.
Biaya Tenaga Kerja Pemasaran
a.
Gaji Karyawan Pemasaran
b.
Biaya Kesejahteraan
c.
Komisi
3.
Biaya Tenaga Kerja Administrasi dan Umum,
a.
Gaji Karyawan Akuntansi, Personalia dan Kesekretariatan
b.
Biaya Kesejahteraan Karyawan
c.
Upah Lembur, Insentif
B. PENGGOLONGAN MENURUT KEGIATAN DEPARTEMEN-DEPARTEMEN DALAM PERUSAHAAN
1.
Departemen Produksi
a.
Departemen Persiapan, terdiri dari bagian gudang bahan baku dan bahan
penolong.
b. Departemen Pembentukan, terdiri dari bagian tenaga kerja yang terkait
langsung dengan hasil produksi, misalnya : bagian sewing.
c. Departemen Penyelesaian, terdiri dari bagian quality control, bagian ironing,
bagian packing.
2.
Departemen Non Produksi
a. Departemen Administrasi dan Umum, terdiri dari dari bagian administrasi
dan umum, bagian personalia.
b.
Departemen Keuangan, terdiri dari bagian
kasir, bagian piutang.
c.
Departemen Akuntansi, terdiri dari bagian pembukuan.
d.
Departemen Pajak, terdiri dari bagian perpajakan.
e.
Departemen Pemasaran, terdiri dari bagian penjualan, bagian pemasaran.
C.
PENGGOLONGAN MENURUT JENIS PEKERJAANNYA
1.
Departemen Produksi
a.
Operator
b.
Mandor
c.
Supervisor
d.
Manajer
2.
Departemen Non Produksi
a.
Staf
b.
Kepala Seksi
c.
Kepala Bagian
d.
Manajer
D.
PENGGOLONGAN MENURUT HUBUNGANNYA DENGAN PRODUK
1.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Dikelompokkan ke dalam komponen akun BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labour)
Dikelompokkan ke dalam komponen akun BOP Sesungguhnya
TAHAP-TAHAP PENCATATAN DAN AKUNTANSI BIAYA TENAGA
KERJA
A.
BAGIAN PEMBUATAN
DAFTAR GAJI DAN UPAH (PAYROLL)
1.
Berdasarkan
kartu hadir karyawan membuat daftar gaji dan upah karyawan.
2.
Kartu hadir
karyawan didapat dari Bagian Personalia
3.
Berdasarkan
daftar gaji dan upah membuat rekapitulasi gaji dan upah.
Contoh: Gaji dan upah bagian produksi terdiri dari Direct Labour dan Indirect Labour
Gaji dan upah
bagian non produksi terdiri dari Bagian Administrasi dan Umum, BagianPemasaran
B.
BAGIAN AKUNTANSI
1. Setelah menerima rekapitulasi gaji dan upah dari
payroll, melakukan pengecekan perhitungan.
2. Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah yang
benar membuat :
a. Jurnal pengakuan gaji dan upah
Gaji dan Upah xxx
Utang PPh Karyawan xxx
Utang Jamsostek xxx
Utang Gaji dan Upah xxx
b.Jurnal pendistribusian gaji dan upah :
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Biaya
Administrasi dan Umum xxx
Biaya Pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx
C.
BAGIAN KEUANGAN
Berdasarkan
Daftar Gaji dan Upah yang telah benar dan dicek oleh Bagian Akuntansi membuat
Bukti Kas Keluar dan Cek untuk pengambilan kas di Bank.
D.
BAGIAN AKUNTANSI
Berdasarkan
Bukti Kas Keluar membuat :
1.
Jurnal
pembayaran gaji dan upah
Utang Gaji dan Upah xxx
Kas xxx
2. Jurnal
pembayaran pajak penghasilan karyawan
Utang
PPh karyawan xxx
Kas xxx
3.Jurnal pembayaran premi jamsostek
Utang
Jamsostek xxx
Kas xxx
BIAYA-BIAYA
YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA
A. SETUP TIME
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan
sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up cost). Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik
atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru
diperkenalkan. Biaya pemula produksi
meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun, penyusunan
mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul
akibat belum adanya pengaaman.
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi
:
1.
Dimasukkan ke
dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung
BDP – BTKL xxx
Gaji
dan Upah/Kas xxx
2.
Dimasukkan
sebagai unsur biaya overhead pabrik sesungguhnya
BOP Sesungguhnya xxx
Kas xxx
Utang Gaji dan Upah xxx
Persediaan
Bahan Baku xxx
3.
Dibebankan kepada
pesanan yang bersangkutan
BDP – BBB xxx
BDP - BTKL xxx
BDP - BOP xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
Gaji dan Upah xxx
BOP Dibebankan xxx
B. IDLE TIME
Dalam
mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau
kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan. Biaya-biaya
yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlakukan sebagai unsur biaya
overhead pabrik, dengan jurnal sebagai berikut :
BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx
PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
Bagi tenaga kerja yang memiliki penghasilan di bawah jumlah tertentu
dari ketentuan perpajakan, tidak akan dikenai pajak oleh pemerintah. Akan
tetapi bagi tenaga kerja yang memiliki penghasilan diatas batas tertentu atau
diatas PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), maka tenaga kerja tersebut akan
dipungut Pajak Penghasilan atau PPh pasal 21. Karena perusahaan berkewajiban
memungut Pajak Penghasilan kepada tenaga kerja, maka tidak seluruh gaji dan
upah menjadi kewajiban yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja. Sebagian gaji
dan upah tenaga kerja harus dipungut sebagai Pajak Penghasilan atau PPh pasal
21 dan menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk membayar Negara.
A. PAJAK TIDAK DITANGGUNG PERUSAHAAN
Jurnal yang dicatat :
1. Pengakuan
Gaji dan Upah xxx
Utang Gaji dan
Upah xxx
Utang PPh Psl 21 xxx
2. Distribusi
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
BOP Sesungguhnya
xxx
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Gaji dan Upah xxx
3.
Pembayaran
Utang Gaji dan Upah xxx
Utang PPh Psl 21 xxx
Kas xxx
B. PAJAK DITANGGUNG PERUSAHAAN
Jurnal yang dicatat :
1. Pengakuan
Gaji dan Upah xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Utang Gaji dan
Upah xxx
Utang PPh Psl 21 xxx
2. Distribusi
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
BOP Sesungguhnya
xxx
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Gaji dan Upah xxx
3.
Pembayaran
Utang Gaji dan Upah
xxx
Utang PPh Psl 21 xxx
Kas xxx
Latihan Soal 1
PT. Victory Apparel pada tanggal 1 Desember 2009
menerima lima orang karyawan baru yang
ditempatkan di Bagian Sewing Line 12.
Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Desember, dibuat rekap daftar gaji
dan upah. Perusahaan menentukan bahwa jam kerja 1 minggu adalah 40 jam, maka
kelebihan jam kerja dihitung sebagai upah lembur. Tarip Upah Lembur adalah 150%
dari tarip normal. Berikut ini merupakan tabel jumlah jam kerja lima karyawan
baru selama 1 minggu pertama :
No
|
Nama
|
Jumlah
Jam Kerja
|
Tarip
Normal
|
1
|
Salma
|
48 Jam
|
Rp
10,000
|
2
|
Naina
|
52 Jam
|
Rp
15,000
|
3
|
Rahma
|
40 Jam
|
Rp
12,000
|
4
|
Rana
|
60 Jam
|
Rp
17,000
|
5
|
Rina
|
35 Jam
|
Rp
11,000
|
Diminta :
1. Hitunglah
berapa Rupiah yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan baru
tersebut !
2. Buatlah
jurnal yang diperlukan !
Mulai
minggu ini, PT. North West membagi karyawan menjadi 3 shift dan meliburkannya
di hari Minggu. Setiap shift bekerja selama 8 jam dalam sehari. Kelompok shift
berganti setiap seminggu sekali. Agar karyawan tidak keberatan masuk shift
malam, perusahaan memberikan insentif sebesar 20% dari tarif siang. Dengan
demikian, karyawan yang mendapat giliran shift malam akan mendapat upah 120%.
Tarif normal berlaku untuk shift pagi dan shift siang sebesar Rp 1,000 per jam.
Meskipun manajemen telah menentukan perubahan jam kerja karyawan bagian
produksi, namun manajemen juga mengharapkan agar bagian akuntansi tidak
terpengaruh dalam menentukan harga pokok untuk produk yang diproduksi pada
malam hari. Harga pokok produk yang diproduksi malam hari harus sama dengan
siang hari.
Berikut ini daftar rekap jam
kerja karyawan dalam satu minggu pada minggu pertama.
Shift
|
Jumlah
Karyawan
|
Jumlah
JKL per karyawan
|
TOTAL
JKL
|
I
(Pagi)
|
150
orang
|
48
|
7,200
Jam
|
II
(Siang)
|
150
orang
|
48
|
7,200
Jam
|
III
(Malam)
|
150
orang
|
48
|
7,200
Jam
|
Diminta :
Buatlah Jurnal dan
Perhitungannya !
Berikut ini merupakan rekap
gaji bulan Desember PT. Grand Best. Perusahaan tidak menanggung pajak
penghasilan karyawan.
No
|
Pekerjaan
|
Jam
Kerja
|
Tarif
per Jam
|
Jumlah
|
1
|
Tenaga Kerja Departemen
Produksi
|
|
Pesanan
GB 01
|
5,500 Jam
|
Rp 2,000
|
Rp 11,000,000
|
|
Pesanan
GB 02
|
4,000 Jam
|
Rp 3,000
|
Rp 12,000,000
|
|
Pesanan
GB 03
|
2,200 Jam
|
Rp 4,000
|
Rp
8,800,000
|
|
Supervisor
|
200 Jam
|
Rp 10,000
|
Rp
2,000,000
|
2
|
Departemen
Penjualan
|
|
|
Rp 15,000,000
|
3
|
Departemen
Pemasaran
|
|
|
Rp 20,000,000
|
4
|
Departemen
Administrasi dan Umum
|
|
|
Rp
8,000,000
|
Jumlah
|
Rp 76,800,000
|
5
|
PPh
Pasal 21
|
|
|
Rp
6,520,000
|
Jumlah
|
Rp 70,280,000
|
Diminta :
Buatlah Jurnal yang
diperlukan !
Sumber :
1. Mulyadi, Akuntansi
Biaya, Edisi Lima. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, 1993.
2. Daljono, Akuntansi
Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian, Edisi Dua. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.